Jenis Aspal Jalan. Aspal adalah bahan yang sangat penting dalam pekerjaan perkerasan lentur. Fungsi aspal yang begitu vital membuat pengetahuan tentang bagaimana mengolah aspal agar mencapai fungsinya dengan maksimal sangat kami perlukan sebagai praktisi pembangunan jalan. Jenis aspal pun cukup beraneka ragam jika anda lihat dari berbagai aspek.
Sifat Aspal dan Angka Penetrasinya
Pada proses pembuatan atau pencampuran aspal kami kenal adanya istilah penetrasi. Nilai penetrasi aspal ini nantinya berpengaruh terhadap sifat aspal. Semakin rendah angka penetrasi, semakin keras pula wujud aspalnya. Hal ini juga membuat cara penanganan aspal menjadi semakin sulit karena memerlukan suhu yang lebih tinggi agar aspal bisa menjadi lunak. Begitu pula sebaliknya, angka penetrasi yang tinggi menandakan bahwa aspal akan lebih mudah lunak. Konsekuensinya, aspal akan lebih mudah untuk kami kerjakan, namun lebih sulit untuk mencapai campuran aspal yang stabil.
Syarat Aspal yang Baik
Definisi aspal atau lapisan aspal yang baik setidaknya harus memenuhi empat persyaratan meliputi stabilitas, fleksibilitas, durabilitas, dan tahanan geser. Jenis aspal yang baik juga terpengaruhi oleh komposisi campurannya. Campuran aspal dengan agregat kadar aspal yang terlalu sedikit dapat mengakibatkan lapisan pengikat antar butirnya kurang. Belum lagi jika kadar rongga yang bisa di resapi aspal cukup besar. Kadar aspal yang terlalu sedikit juga akan mengakibatkan lapisan pengikat aspal mudah lepas sehingga menyebabkan durabilitasnya berkurang. Di sisi lain, campuran dengan kadar aspal yang tinggi akan memiliki kelenturan yang baik, namun berisiko terjadi bleeding sehingga membuat stabilitas serta tahanan gesernya berkurang.
Aspal dalam Proyek Jalan Raya
Dalam proyek jalan raya kami kenal beberapa istilah berkaitan dengan jenis aspal yang kami gunakan. Beberapa di antaranya adalah Asphalt Hotmix Binder Course (BC), Ashpalt Concrete (AC) Base, dan lapisan aus atau Wearing Course (WC).
Ashpalt Concrete Base merupakan salah satu jenis aspal beton yang umum kami gunakan sebagai pondasi atau konstruksi jalan dengan lalu lintas berat dan selalu terlalui kendaran bertonase besar. Ketebalan minimumnya mencapai 5 cm.
Wearing Coarse adalah lapisan perkerasan yang berada di lapis permukaan jalan paling atas. Ketebalan minimumnya mencapai 4 cm dan berfungsi sebagai lapisan aus AC-WC dan dapat kami beri tambahan daya tahan perkerasan jika terjadi penurunan mutu.
Binder Course merupakan lapisan perkerasan yang berada di bawah Wearing Course dan di atas lapisan pondasi/Base Course.
Jenis Aspal Berdasar Bahan Bakunya
Klasifikasi aspal berdasar bahan pembuatnya atau asal dari aspal itu sendiri terbagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut ini:
- Aspal Minyak
Aspal minyak kami sebut juga dengan bitumen, aspal keras, atau aspal baku. Jenis aspal ini kami peroleh dari proses destilasi minyak bumi di pabrik kilang minyak.
- Aspal Alam
Seperti namanya, aspal alam kami peroleh langsung dari alam tanpa melalui serangkaian proses pengolahan. Di Indonesia, aspal alam yang berbentuk batuan dapat kami peroleh di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.
- Aspal Olahan
Jenis aspal ini kami sebut juga dengan aspal emulsi, aspal cair, dan aspal modifikasi dan sebagainya. Aspal jenis ini kami peroleh melalui percampuran berbagai material yang dapat mengubah karakter dari aspal sesuai dengan kebutuhan.
Jenis Aspal Jalan. Aspal adalah bahan yang sangat penting dalam pekerjaan perkerasan lentur. Fungsi aspal yang begitu vital membuat pengetahuan tentang bagaimana mengolah aspal agar mencapai fungsinya dengan maksimal sangat kami perlukan sebagai praktisi pembangunan jalan. Jenis aspal pun cukup beraneka ragam jika anda lihat dari berbagai aspek.
Sifat Aspal dan Angka Penetrasinya
Pada proses pembuatan atau pencampuran aspal kami kenal adanya istilah penetrasi. Nilai penetrasi aspal ini nantinya berpengaruh terhadap sifat aspal. Semakin rendah angka penetrasi, semakin keras pula wujud aspalnya. Hal ini juga membuat cara penanganan aspal menjadi semakin sulit karena memerlukan suhu yang lebih tinggi agar aspal bisa menjadi lunak. Begitu pula sebaliknya, angka penetrasi yang tinggi menandakan bahwa aspal akan lebih mudah lunak. Konsekuensinya, aspal akan lebih mudah untuk kami kerjakan, namun lebih sulit untuk mencapai campuran aspal yang stabil.
Syarat Aspal yang Baik
Definisi aspal atau lapisan aspal yang baik setidaknya harus memenuhi empat persyaratan meliputi stabilitas, fleksibilitas, durabilitas, dan tahanan geser. Jenis aspal yang baik juga terpengaruhi oleh komposisi campurannya. Campuran aspal dengan agregat kadar aspal yang terlalu sedikit dapat mengakibatkan lapisan pengikat antar butirnya kurang. Belum lagi jika kadar rongga yang bisa di resapi aspal cukup besar. Kadar aspal yang terlalu sedikit juga akan mengakibatkan lapisan pengikat aspal mudah lepas sehingga menyebabkan durabilitasnya berkurang. Di sisi lain, campuran dengan kadar aspal yang tinggi akan memiliki kelenturan yang baik, namun berisiko terjadi bleeding sehingga membuat stabilitas serta tahanan gesernya berkurang.
Aspal dalam Proyek Jalan Raya
Dalam proyek jalan raya kami kenal beberapa istilah berkaitan dengan jenis aspal yang kami gunakan. Beberapa di antaranya adalah Asphalt Hotmix Binder Course (BC), Ashpalt Concrete (AC) Base, dan lapisan aus atau Wearing Course (WC).
Ashpalt Concrete Base merupakan salah satu jenis aspal beton yang umum kami gunakan sebagai pondasi atau konstruksi jalan dengan lalu lintas berat dan selalu terlalui kendaran bertonase besar. Ketebalan minimumnya mencapai 5 cm.
Wearing Coarse adalah lapisan perkerasan yang berada di lapis permukaan jalan paling atas. Ketebalan minimumnya mencapai 4 cm dan berfungsi sebagai lapisan aus AC-WC dan dapat kami beri tambahan daya tahan perkerasan jika terjadi penurunan mutu.
Binder Course merupakan lapisan perkerasan yang berada di bawah Wearing Course dan di atas lapisan pondasi/Base Course.
Jenis Aspal Berdasar Bahan Bakunya
Klasifikasi aspal berdasar bahan pembuatnya atau asal dari aspal itu sendiri terbagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut ini:
- Aspal Minyak
Aspal minyak kami sebut juga dengan bitumen, aspal keras, atau aspal baku. Jenis aspal ini kami peroleh dari proses destilasi minyak bumi di pabrik kilang minyak.
- Aspal Alam
Seperti namanya, aspal alam kami peroleh langsung dari alam tanpa melalui serangkaian proses pengolahan. Di Indonesia, aspal alam yang berbentuk batuan dapat kami peroleh di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.
- Aspal Olahan
Jenis aspal ini kami sebut juga dengan aspal emulsi, aspal cair, dan aspal modifikasi dan sebagainya. Aspal jenis ini kami peroleh melalui percampuran berbagai material yang dapat mengubah karakter dari aspal sesuai dengan kebutuhan.
Jenis Aspal Jalan. Aspal adalah bahan yang sangat penting dalam pekerjaan perkerasan lentur. Fungsi aspal yang begitu vital membuat pengetahuan tentang bagaimana mengolah aspal agar mencapai fungsinya dengan maksimal sangat kami perlukan sebagai praktisi pembangunan jalan. Jenis aspal pun cukup beraneka ragam jika anda lihat dari berbagai aspek.
Sifat Aspal dan Angka Penetrasinya
Pada proses pembuatan atau pencampuran aspal kami kenal adanya istilah penetrasi. Nilai penetrasi aspal ini nantinya berpengaruh terhadap sifat aspal. Semakin rendah angka penetrasi, semakin keras pula wujud aspalnya. Hal ini juga membuat cara penanganan aspal menjadi semakin sulit karena memerlukan suhu yang lebih tinggi agar aspal bisa menjadi lunak. Begitu pula sebaliknya, angka penetrasi yang tinggi menandakan bahwa aspal akan lebih mudah lunak. Konsekuensinya, aspal akan lebih mudah untuk kami kerjakan, namun lebih sulit untuk mencapai campuran aspal yang stabil.
Syarat Aspal yang Baik
Definisi aspal atau lapisan aspal yang baik setidaknya harus memenuhi empat persyaratan meliputi stabilitas, fleksibilitas, durabilitas, dan tahanan geser. Jenis aspal yang baik juga terpengaruhi oleh komposisi campurannya. Campuran aspal dengan agregat kadar aspal yang terlalu sedikit dapat mengakibatkan lapisan pengikat antar butirnya kurang. Belum lagi jika kadar rongga yang bisa di resapi aspal cukup besar. Kadar aspal yang terlalu sedikit juga akan mengakibatkan lapisan pengikat aspal mudah lepas sehingga menyebabkan durabilitasnya berkurang. Di sisi lain, campuran dengan kadar aspal yang tinggi akan memiliki kelenturan yang baik, namun berisiko terjadi bleeding sehingga membuat stabilitas serta tahanan gesernya berkurang.
Aspal dalam Proyek Jalan Raya
Dalam proyek jalan raya kami kenal beberapa istilah berkaitan dengan jenis aspal yang kami gunakan. Beberapa di antaranya adalah Asphalt Hotmix Binder Course (BC), Ashpalt Concrete (AC) Base, dan lapisan aus atau Wearing Course (WC).
Ashpalt Concrete Base merupakan salah satu jenis aspal beton yang umum kami gunakan sebagai pondasi atau konstruksi jalan dengan lalu lintas berat dan selalu terlalui kendaran bertonase besar. Ketebalan minimumnya mencapai 5 cm.
Wearing Coarse adalah lapisan perkerasan yang berada di lapis permukaan jalan paling atas. Ketebalan minimumnya mencapai 4 cm dan berfungsi sebagai lapisan aus AC-WC dan dapat kami beri tambahan daya tahan perkerasan jika terjadi penurunan mutu.
Binder Course merupakan lapisan perkerasan yang berada di bawah Wearing Course dan di atas lapisan pondasi/Base Course.
Jenis Aspal Berdasar Bahan Bakunya
Klasifikasi aspal berdasar bahan pembuatnya atau asal dari aspal itu sendiri terbagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut ini:
- Aspal Minyak
Aspal minyak kami sebut juga dengan bitumen, aspal keras, atau aspal baku. Jenis aspal ini kami peroleh dari proses destilasi minyak bumi di pabrik kilang minyak.
- Aspal Alam
Seperti namanya, aspal alam kami peroleh langsung dari alam tanpa melalui serangkaian proses pengolahan. Di Indonesia, aspal alam yang berbentuk batuan dapat kami peroleh di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.
- Aspal Olahan
Jenis aspal ini kami sebut juga dengan aspal emulsi, aspal cair, dan aspal modifikasi dan sebagainya. Aspal jenis ini kami peroleh melalui percampuran berbagai material yang dapat mengubah karakter dari aspal sesuai dengan kebutuhan.