ASPHALT MIXING PLANT JAKARTA – AMP JAKARTA

asphalt mixing plant

Pengertian Asphalt Mixing Plant

Asphalt Mixing Plant Jakarta atau sering disebut AMP Jakarta. Sebagian besar orang tidak paham dengan alat ini. Nah disini kami akan sedikit menjelaskan tentang AMP ini. Namun kami hanya akan menjelaskan sedikit saja. Boleh dibilang hanya ilmu dasar saja.

Tanpa perlu panjang lebar langsung saja kita mulai pembahasan tentang alat yang satu ini. AMP adalah suatu tempat yang terdiri dari beberapa alat berat yang bekerja secara mekanik dan elektronik. Tujuannya adalah untuk memanaskan agregat kemudian dikeringkan dan dicampur dengan aspal agar memenuhi persyaratan tertentu. Untuk jenis AMP umumnya ada 3 macam :

  1. Batch Plant atau dikenal juga dengan takaran.
  2. Drum Mix Plant atau dikenal juga dengan drum pencampur
  3. Continuous Plant atau dikenal juga dengan terus menerus

Untuk pengertian masing – masing AMP akan kita bahas satu persatu

AMP Batch Plant atau Takaran.

Apa sih AMP Batch Plant itu? Sesuai dengan namanya, AMP ini menggunakan sistem timbangan atau takaran untuk proses produksinya. Lalu bagaimana cara menentukan timbangan atau takarannya? Nah pada proses ini kita harus menyesuaikan dengan Job Mix Formula atau JMF. Job Mix Formula ini bisa dibilang resep kalau dalam proses memasak. Kalau kita akan masak sop tentu beda resep dengan masak gulai. Begitu juga dengan proses pemasakan aspal. Tiap jenis aspal punya resep masing – masing. Oleh karena itu kita perlu mengetahui resepnya dari Job Mix Formula. Hal ini dimaksud agar aspal yang kita masak akan sesuai dengan resep sehingga menghasilkan jalan aspal yang bagus dan awet.

AMP Drum Mix Plant atau Drum Pencampur

Berikutnya yang akan kita bahas adalah AMP Drum Mix Plant atau Drum Pencampur. Pada AMP jenis ini, bahan bahan yang digunakan dalam campuran berdasarkan berat. Namun dirubah ke dalam ukuran volume. Hampir mirip dengan AMP Batch Plant bukan? Pada proses ini aggregat panas langsung dicampur dengan aspal panas di dalam drum pemanas. Atau bisa juga dicampur dalam silo diluar drum pemanas. Untuk Volume aspal yang dicampurkan, diatur melalui pompa aspal.

AMP Continuous Plant atau terus menerus

AMP Continuous Plant ini sangat jarang sekali digunakan di Indonesia. Karena AMP jenis ini memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan itu antara lain sebagai berikut :

  • Gradasi aggregat tidak bisa dipastikan kesesuaiannya selama proses pemasakan aspal. Karena hanya menggunakan satu kontrol saja. Berbeda dengan AMP Batch Plant yang terdapat pintu kontrol lainnya.
  • Pengaturan volume aggregat yang dimasukkan tidak bisa sesuai dengan Job Mixing Formula. Karena hanya menggunakan satu kontrol saja.
  • Jumlah pasokan aspal untuk campuran sangat tergantung dari kekentalan aspal. Saat suhu aspal turun, maka aspal menjadi lebih kental. Sehingga mengurangi jumlah aspal yang dialirkan ke dalam campuran.
  • Sangat sering terjadi suhu aspal yang tidak sesuai.

Pada proses pengaspalan jalan hotmix, AMP yang sering digunakan adalah jenis Batch Plant. AMP jenis ini memiliki kapasitas produksi maksimum 50 Ton / Jam. Untuk kapasitas produksi, tergantung dari kapasitas batch. Semakin besar btach, semakin besar pula kapasitas produksinya.

Komponen Asphalt Mixing Plant

Berikut kami jabarkan komponen komponen yang terdapat pada Asphalt Mixing Plant Jakarta atau AMP Jakarta dan kota lainnya

  • Tempat Penyimpanan Aspal atau sering disebut juga dengan ketel berfungsi sebagai penyimpanan aspal. Aspal drum akan dimasukkan ke dalam ketel kemudian dipanaskan sehingga aspal dalam drum akan mencair. 
  • Cold Bin atau Bin dingin berfungsi sebagai penampungan material agregat dari berbagai fraksi. Biasanya terdapat 4 bin atau bak penampungan sesuai dengan jumlah fraksi. Masing- masing bin mempunyai pintu bukaan yang akan mengatur komposisi material. 
  • Hot Bin atau bin panas berfungsi sebagai penampungan agregat panas yang telah lolos dari saringan panas. Agregat panas yang lolos saringan akan mengisi tempat masing- masing sesuai dengan fraksinya. 
  • Hopper atau Corong tuang berfungsi untuk menimbang berat agregat panas dari hot bin. Hopper terletak di bawah hot bin dan di atas pugmill. 
  • Cold Elevator atau Elevator dingin berfungsi untuk membawa agregat dingin dari cold bin. 
  • Hot Elevator atau Elevator panas berfungsi untuk membawa agregat panas yang keluar dari silinder pengering atau dryer menuju saringan panas atau hot screening untuk dipisah sesuai ukuran agregat masing- masing. 
  • Silo adalah silinder vertikal untuk menyimpan campuran aspal dari mixer yang tertutup rapat. Tujuannya untuk menghindari terjadinya oksidasi yang dapat mengakibatkan campuran menjadi keras. 
  • Feeder atau Pemasok berfungsi untuk memasok agregat dari bin dingin menuju alat pengering atau dryer.
  • Filler Storage atau Penampungan bahan pengisi berfungsi untuk menyimpan bahan pengisi atau filler sebelum diolah menjadi aspal hotmix. 
  • Belt Conveyor berfungsi untuk memasok agregat dari cold bin. 
  • Pugmill atau Pencampur berfungsi sebagai tempat pencampuran semua material agregat dan aspal dalam keadaan panas. 
  • Burner atau pengapian berfungsi untuk memanaskan dan mengeringkan agregat pada pengering maupun membakar aspal dalam tangki penyimpanan. 
  • Air Lock Damper atau Pengatur udara berfungsi untuk mengatur udara saat dilakukan pengapian atau burner.

Cukup panjang bukan, mari kita lanjut pembahasan mengenai komponen Asphalt Mixing Plant Jakarta atau AMP Jakarta

  • Timer atau Pengatur waktu berfungsi untuk mengatur lama pencampuran kering dan basah campuran beraspal di dalam alat pencampur. 
  • Drum Dryer atau pengering berfungsi sebagai pemanas dan pengering agregat. Suhu agregat dapat mempengaruhi suhu campuran. Alat ini bergerak berputar dan pada bagian dalamnya terdapat aliran gas yang berfungsi untuk mengeringkan agregat. Drum diletakkan miring dengan bagian ujung bawah terdapat pembakaran atau burner drum untuk pengering agregat. 
  • Vibrator atau penggetar berfungsi sebagai alat penggetar yang diletakkan pada pintu bukaan bin dingin dan saringan panas. 
  • Dust Collector atau Pengumpul debu tempat pengumpulan debu yang dihasilkan dari proses pengeringan agregat. 
  • Cold Bin Gate atau Pintu bukaan bin dingin berfungsi untuk mengeluarkan agregat dari bin dingin. 
  • Screen atau saringan berfungsi untuk mengelompokkan butiran agregat sesuai dengan kelompok ukuran atau fraksi.
  • Hot Screen atau Saringan Panas berfungsi pada saat proses unit saringan agregat panas. 
  • Weight Bin atau Bin penimbang berfungsi sebagai tempat menampung sekaligus menimbang agregat dari setiap fraksi agregat yang dibutuhkan untuk tiap kali pencampuran atau batch sebelum dioperasikan bin penimbang harus diperiksa kelayakan oleh jawatan meteorologi yang dibuktikan dengan sertifikat pemeriksaan kelayakan. Di bagian bawah bin terdapat pintu pengeluaran yang bisa dibuka dan ditutup secara manual atau secara otomatis.
  • Thermostat berfungsi untuk mengatur temperatur suhu yang tidak menggunakan air raksa.
  • Timbangan berfungsi untuk menimbang agregat panas, aspal panas, dan filler. 
  • Asphalt Control Unit berfungsi untuk mengontrol pemasokan aspal menuju alat pencampur atau pugmill.

Demikian pembahasan singkat kami terkait AMP, pengertian dan komponen komponen pendukungnya. Semoga uraian kami yang singkat ini dapat menjadi reverensi bagi anda.

Tinggalkan komentar